Model Siklus HIdup dan Proses Perancangan Interaksi

  • Model Waterfall28
    Waterfall model adalah salah satu model pengembangan software, dimana kemajuan suatu proses dipandang sebagai terus mengalir ke bawah seperti air terjun.
    Tahap – tahap pengembangan waterfall model adalah :

    1. Analisis dan definisi persyaratan
      Pelayana, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user.
    2. Perancangan Sistem dan Perangkat lunak
      Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan
    3. Implementasi dan pengujian unit
      Perancanga perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program
    4. Integrasi dan pengujian sistem
      Unit Program diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi
    5. Operasi dan pemeliharaan
      Merupakan fase siklus yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Perbaikan Mencakup koreksi dari berbagai error, perbaikan dan implementasi unit sistem dan pelayanan sistem

    Keuntungan dari model waterfall :

    1. Simple dan mudah diimplementasikan
    2. Mudah diatur
    3. Cocok untuk proyek kecil

    Kerugian :

    1. Tidak mengakomodasi perubahan requirement
    2. Resiko ketidakpastian
    3. Model yang buruk untuk proyek yang berorientasi objek
    4. Model yang buruk untuk proyek lama
  • V-Model
    v modelV-model dikembangkan di Jerman untuk aplikasi pertahanan. Didalam V-model terdapat 3 kompomen  kerja yang pokok yakni Project Definition yakni mendefenisian project apa yang akan dibuat, Time yakni waktu yang dibutuhkan dalam pengimplementasiannya dan Project Test And Integration atau pengujian dan integrasi project tersebut.
    Model ini berpusat pada user. Dimana pengulangan selalu dibutuhkan jika kebutuhan untuk user belum terpenuhi “ketidaktahuannya” tanpa harus memberikan software dengan lingkungan yang baru. Resiko pada setiap tahap dalam pengembangan dapat dikurangi dengan memahami kebutuhan user.
    Didalam pendefenisian project terdapat aktivitas Concept Operation  (konsepsi project) yakni menentukan tujuan yang akan di capai dalam pembuatan project tersebut. Requirement and Architecture (persyaratan dan arsitektur) yakni harus dapat menjelaskan apa saja yang diinginkan dan diperlukan oleh user. Untuk itu diperlukan adanya psroses klarifikasi, perbaikan, penentuan kelengkapan, dan ruang lingkup. Sebagai masukannya dapat berupa dokumen persyaratan dan keluarannya adalah ketetapan persyaratan. Terdapat bermacam-macam persyaratan yang dapat dihasilkan :

    1. Fungsional : menjelaskan tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh system
    2.  Non fungsional : dapat berupa ukuran memori, jangka waktu respon.
    3.  Data : data apa saja yang perlu disimpan dan bagaimana penyimpanannya

    Detailed Design yakni memperincikan desain sebuah aplikasi yang akan dibuat.

    Selanjutnya setelah Project tersebut telah ditetapkan maka Diimplementasikan lah atau di jalankan. Selanjutnya dalam tahap Project Test and Integration aplikasi/software yang telah dilakukan Integration test and Verification yang mana dalam tahap ini aplikasi yang telah diimplementasikan di lakukan verifikasi atau ditinjuau kegunaan nya apakah sesaui dengan kebutuhan user.
    Selanjutnya Operation and Maintenance yakni melakukan perbaikan atas apa yg telah di verifikasi dan di sesuaikan dengan kebutuhan user. Dan pada akhirnya dalam model ini akan dilakukan proses Verivikasi  dan Validitas kepada user apakah sudah bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan apakah rancangan sesuai dengan apa nyang diinginkan.
  • Model RAD : Linier Sequential)
    RAD
    Model ini merupakan versi cepat dari waterfall, model ini menggunakan Joint Application Development  (JAD)  yang mana dalam model ini yang paling dibutuhkan oleh user adalah workshop JAD.

    1. Project Set-Up
      Menampilkan apakah proyek adalah memiliki dampak apapun sering sangat sulit, namun dengan menetapkan tujuan yang tepat di tempat pertama sehingga dalam dapat dibilang bahwa dalam perancangan interaksi Project set-up di tempatkan dalam urutan pertama.
    2. JAD Workshops
      Sebagaimana telah disebutkan bahwa dalam model ini JAD workshop yang paling dibutuhkan, Aplikasi desain Bersama (JAD) adalah proses yang digunakan di daerah prototyping siklus hidup Metode Pengembangan Sistem Dinamis (DSDM) untuk mengumpulkan kebutuhan bisnis saat mengembangkan sistem informasi baru bagi perusahaan. “Proses JAD juga mencakup pendekatan meningkatkan partisipasi pengguna, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan kualitas spesifikasi.

      Melalui workshop JAD pekerja pengetahuan dan spesialis IT yang mampu mengatasi kesulitan atau perbedaan antara kedua belah pihak mengenai sistem informasi baru. Lokakarya ini mengikuti agenda rinci dalam rangka untuk menjamin bahwa semua ketidakpastian antara pihak tertutup dan untuk membantu mencegah miskomunikasi.
    3. Iterative Design and Build ( Merancang dan Membangun model)
      Dalam tahap ini sebuah aplikasi atau interface yang akan  dirancang, apa yang dibutuhkan user apa tujuan yang akan di capai.
    4. Engineer and Test Finall
      Dalam alur kerja model ini Engineer and test finall merupakan tes akhir atau tahap dimana menjalankan aplikasi yang telah dirancang dan dibangun sebelumnya
    5. Implementation reviewPada alur kerja perancangan di model ini implementation review atau pelaksanaan tinjauan. Pada tahap ini apikasi yang telah dirancang dan di jalankan pada test akhir dilakukan peninjauan, yang mana berfungsi unuk melihat kesalahan dan memperbaiki nya sebelum di terima oleh user.
  • Model Rancangan Interaksi Sederhana
    simple-interaction-design-model
    Pada model rancangan interaksi sederhana ini input atau masukan hanya memiliki satu titik. yang mana
    masukan tersebut diidentifikasikan apakah sesuai dengan kebutuhan, lalu didesain sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Setelah diDesain rancangan tersebut dibangun dan harus interaktif. Setelah itu barulah rancangan tersebut dievaluasi.
    Evaluasi dapat dilakukan dimana saja, rancangan yang telah di evakuasi dapat kambali didesain ulang atau apakah rancangan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan user, maka alur tersebut akan terus berputar hingga pada tahap evaluasi tidak lagi terjadi kesalahan, baik dalam penetapan kebutuhan user maupun pendesainannya, sehingga pada tahap evaluasi terciptalah sebuah hasil akhir yang valid.
  • Model Siklus Hidup Star (Hartson & Hix, 1989)
    star-model

    1. Analisa
      Identifikasi kemampuan user, strategi yang digunakan untuk meningkatkan ketrampilannya, alat yang saat ini dipakai, masalah-masalah yang dialami, perubahan yang diinginkan baik dalam ketrampilan maupun peralatan.
      Metode : tanya kemampuan user dan buat daftar dengan skala prioritas, observasi ketrampilan di lapangan.
    2. Evaluasi kompetisi
      Tentukan kekuatan dan kelemahan rancangan
      Metode : pengguna diminta untuk mencoba menggunakan berbagi produk dan minta untuk menyebutkan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing produk.
    3. Rancangan sambil jalan
      Gunakan hasil analisa untuk membuat alternatif solusi, minta masukan sampai dengan penentuan pilihan yang terbaik.
      Metode : tanyai user sehubungan dengan pengalaman menggunakan prototipe.
    4. Evaluasi dan Validasi
      Secara periodik user memberikan masukan selama pengembangan dan perancangan akan diulang berdasarkan masukan tadi.
      Metode : amati kebutuhan pokok user dalam menggunakan sistem.
    5. Benchmark
      Memadukan hal-hal terbaik yang dimiliki pesaing untuk diterapkan dalam sistem yang dibangun Metode : menggali informasi dari user hal-hal yang sebaiknya ada dibandingkan dengan kompetitor, contoh : situs IBM.

    Dalam Siklus permodelan ini pengujian dilakukan terus menerus, tidak harus dikahir. Misalnya dimulai dari menentukan kosep desain (conceptual design ) dalam proses ini akan langsung terjadi evaluasi untuk langsung ternilai apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user, bila belum maka akan terus berulang di evaluasi hingga benar-benar pas, selanjutnya apabila sudah pas, maka dari tahap evaluasi yang pertama aka lanjut ke proses yg selanjutnya yakni requirements/specification yakni memverifikasikan persyaratan rancangan tersebut, dan pada tahap itu juga langsung terjadi pengevaluasian seperti tahap pertama, dan selanjutnya akan tetap sama terjadi pada tahapan-tahapan selanjutnya yakni task analysis/fungsion analysis, pengimplementasian, prototyping hingga pada akhirnya terciptalah sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user. Intinya pada rancangan model ini pengevaluasian dilakukan disetiap tahapan tidak hanya pada tahapan akhir seperti model-model rancangan yang lainnya.

    Sumber :

    1. http://raytenimanuel.wordpress.com/2013/01/23/pengertian-waterfall/
    2. http://kurniawahyuningtyas.blogspot.com/2013/01/proses-perancangan-interaksi-model.html
    3. http://densi8040110056.blogspot.com/2013/01/model-perancangan-interaksi-sederhana.html

Leave a comment